Rabu, 30 November 2011

Materi Seminar

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda menjadi perangkat yang kita pakai dalam upaya mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia bersama-sama manusia. Semiotika, atau dalam istilah Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memakai hal-hal (things). Memakai (to sinify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukan dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.
Komunikasi bukan hanya sebagai proses, melainkan komunikasi sebagai pembangkitan makna (the generation of meaning). Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, setidaknya orang lain tersebut memahami maksud pesan kita, kurang lebih secara tepat. Supaya komunikasi dapat terlaksana, maka kita harus membuat pesan dalam bentuk tanda (bahasa, kata). Pesan-pesan yang kita buat, mendorong orang lain untuk menciptakan makna untuk dirinya sendiri yang terkait dalam beberapa hal dengan makna yang kita buat dalam pesan kita. Semakin banyak kita berbagi kode yang sama, makin banyak kita menggunakan sistem tanda yang sama, maka makin dekatlah “makna” kita dengan orang tersebut atas pesan yang datang pada masing-masing kita dengan orang lain tersebut.

tugas paper pasca seminar

 Poster

 Poetry

Book Cover

Silakan pilih salah satu dari gambar di atas untuk kemudian dianalisis menggunakan pendekatan semiotika. Bentuk paper adalah essay berbahasa Indonesia berdasarkan EYD. Tugas paper ini adalah syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan pengambilan sertifikat pada tanggal 10 Desember 2011 pukul 08.00-11.00 dengan  berkoordinasi dengan masing-masing ketua kelas. 

Minggu, 13 November 2011

Skema Seminar & Workshop “Semiotika dalam Sastra & Media”

  1. Pengunduhan materi pra seminar                 : 16 November 2011
  2. Penutupan pengunduhan materi pra seminar : 17 November 2011
  3. Pengumpulan paper pra seminar                  : 21 November 2011, paling lambat pukul 11.00 WIB pada  Ketua Kelas masing-masing
  4. Seminar & Workshop                                 : 29 November 2011
  5. Pengumpulan paper pasca seminar              : 9 Desember 2011, paling lambat pukul 11.00 WIB pada Ketua Kelas masing-masing   

Format Paper

Paper 1 (pra seminar):   Cover, jawaban dari pertanyaan yang ada pada http://archaeologyofknowledge.blogspot.com/2011/11/pengantar-seminar-workshop-semiotika.html, dan referensi

Paper 2 (pasca seminar):  Cover, isi berupa analisis dari gambar yang diberikan, referensi

Sistematika penulisan paper dapat dilihat pada panduan skripsi, dengan membuka link berikut http://si.unikom.ac.id/, bahasa yang digunakan pada PAPER 1 adalah bahasa Indonesia dan PAPER 2 menggunakan bahasa Inggris.

Etika menghadiri seminar

  1. Hadir 15 menit sebelum acara dimulai untuk melakukan registrasi
  2. Mengisi kursi yang terdapat di bagian depan terlebih dahulu
  3. Mematikan alat komunikasi, atau membuatnya dalam mode getar/diam
  4. Tidak membuang sampah sembarangan di lokasi seminar
  5. Mengikuti jalannya seminar dan workshop dengan tertib dan tidak meninggalkan ruangan sebelum kegiatan berakhir
  6. Proaktif dalam kegiatan seminar dan workshop
  7. Mengikuti tahapan seminar dan workshop dengan tertib
  8. Membuat dan mengumpulkan paper (lihat Format Paper) tepat waktu sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan (lihat Skema Seminar & Workshop “Semiotika dalam Sastra dan Media”)

Pengantar Seminar & Workshop "Semiotika dalam Sastra & Media"

semiotics is concerned with everything that can be taken as a sign’ (Eco, 1976)
"It seems a strange thing, when one comes to ponder over it, that a sign should leave its interpreter to supply a part of its meaning; but the explanation of the phenomenon lies in the fact that the entire universe not merely the universe of existents, but all that wider universe, embracing the universe of existents as a part . . . . . . is perfused with signs, if it is not composed exclusively of signs." (Peirce, 1906)

Semiotika berasal dari kata Yunani “semeion” yang berarti “tanda”. Semiotika tidak hanya mempelajari segala sesuatu yang disebut sebagai 'tanda' dalam tuturan sehari-hari, melainkan juga segala sesuatu yang 'merujuk atau mewakili' sesuatu yang lain. Dengan demikian, tanda yang dimaksud dapat berupa 'kata-kata', 'gambar', 'suara', 'gerak tubuh' dan 'benda-benda'. Analisis semiotika modern telah diwarnai oleh dua nama yaitu Ferdinand de Saussure (1857 - 1913) dan Charles Sanders Peirce (1839 -1914).

Semiology (from the Greek se¯meîon, ‘sign’). It would investigate the nature of signs and the laws governing them. Since it does not yet exist, one cannot say for certain that it will exist. But it has a right to exist, a place ready for it in advance. Linguistics is only one branch of this general science. The laws which semiology will discover will be laws applicable in linguistics, and linguistics will thus be assigned to a clearly defined place in the field of human knowledge. (Saussure, 1983)

Semiologi Saussure berbeda dengan semiotik Peirce dalam beberapa hal, tetapi keduanya berfokus pada tanda. Model tanda yang dikemukakan oleh Saussure adalah model tanda dua bagian, atau disebut pula dengan istilah ‘dyadic’. Saussure mengemukakan bahwa tanda dibentuk dari dua hal, yaitu ‘signifier’ (significant) dan ‘signified (signifiě). Signifier dimaknai sebagai sebuah pola bunyi, yaitu gambaran psikologis pendengar akan sebuah bunyi. Pola bunyi (sound pattern) pada akhirnya membedakan makna yang dikandungnya dengan bunyi. Signified sendiri tidak mengacu kepada objek atau benda, tapi cenderung mengacu kepada konsep.